Rumus penyusutan garis lurus ini biasanya digunakan untuk menghitung barang-barang yang mengalami penyusutan atau penurunan nilai suatu barang atau aset seiring dengan berjalannya waktu.
Contohnya harga mobil, rumah dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai karena akan kami jelaskan pengertian, rumus penyusutan garis lurus, alasan penyusutan hingga contoh soal dan penghitungannya.
Sebelum beranjak ke rumus penyusutan garis lurus kamu perlu pahami apa itu penyusutan. Jadi, penyusutan atau sering di sebut dengan bahasa ilmiahnya adalah Depresiasi adalah pengurangan nilai aset tetap dari waktu ke waktu.
Ini terjadi karena keausan atau karena berakhirnya umur manfaat aset tersebut. Proses penyusutan ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan kamu.
Dan penentuan biaya penyusutan umumnya dilakukan pada harta berwujud seperti gedung, kendaraan, mesin dan peralatan lainnya.
Namun, tanah tidak termasuk dalam kategori ini karena nilainya cenderung stabil dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk aset tak berwujud disebut dengan amortisasi.
Nah, bagi kamu yang ingin menghitung penyusutan terutama bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak aset. Dengan mencatat penyusutan, perusahaan bisa tahu beberapa nilai aset mereka yang mereka miliki sekarang ini.
Informasi ini penting untuk membuat laporan keuangan dan juga untuk perencanaan bisnis. Bukan hanya itu, penyusutan juga bisa mempengaruhi pajak. Beban penyusutan bisa dijadikan pengurangan pajak.
Jadi, perusahaan bisa menghemat uang mereka dalam membayar pajak. Dan mengetahui berapa nilai aset yang mereka miliki pada saat ini.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menghitung penyusutan. Dan hal-hal ini meliputi beberapa faktor diantaranya adalah:
Faktor penting pertama dalam menghitung penyusutan adanya harga beli aset. Harga beli aset adalah biaya awal yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut. Ini bisa berupa harga beli langsung dari aset tersebut.
Ditambah dengan biaya lain yang kita keluarkan untuk membuat aset tersebut bisa digunakan. Misalnya, ongkos kirim, biaya pemasangan, komisi, asuransi dan lain sebagainya.
Selanjutnya ada nilai sisa atau nilai residu adalah perkiraan berapa harga aset tersebut jika kita jual kembali di akhir masa pakainya. Nilai ini dihitung dari harga jual dikurangi biaya yang kita butuhkan untuk menjual atau membuang aset tersebut.
Masa pakai aset adalah berapa lama kita perkirakan aset tersebut bisa kita gunakan. Dalam menghitung ini, tidak hanya melihat berapa lama aset tersebut bisa bertahan secara fisik.
Tetapi juga berapa lama aset tersebut masih bisa kitaa gunakan untuk kegiatan usaha kita.
Ini paling penting juga bagaimana cara kita menghitung penyusutan juga mempengaruhi berapa besar penyusutan yang kita catat setiap periode. Ada beberapa metode yang bisa kita gunakan.
Dan biasanya kita memilih metode yang paling cocok dengan pola manfaat yang kita dapatkan dari aset tersebut.
Seperti jika manfaat yang kita dapatkan dari aset tersebut cenderung menurun seiring waktu, mungkin kita akan memilih metode yang menghasilkan penyusutan lebih besar di awal masa pakai aset.
Perlu kamu ketahui bahwa ada banyak cara menghitung rumus penyusutan. Dan cara yang dipilih bisa berbeda-beda tergantung pada jenis aset dan kebijakan perusahaan. Berikut beberapa metode yang paling banyak digunakan.
Seperti rumus metode garis lurus, metode saldo menurun, metode unit produksi, dan metode jumlah tahunan.
Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling sering digunakan. Dalam metode ini, biaya aset dibagi dengan masa manfaatnya untuk mendapatkan jumlah penyusutan tahunan.
Dan jumlah ini kemudian dikurangi dari nilai buku aset setiap tahunnya.
Berikut rumus penyusutan garis lurus:
Biaya Penyusutan = (Harga Peroleh – Nilai Sisa) / Maasa manfaat
Berikut contoh penyusutan garis lurus dan penghitungannya
Jika sebuah perusahaan membeli mesin denngan harga peroleh sekitar Rp.100.000.000,- dan masa manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun. Maka penyusutan tahunan akan menjadi Rp.10.000.000,-.
Jadi, setiap tahun, nilai buku mesin akan berkurang Rp.10.000.000,-.
Selain rumus penyusutan garis lurus dan contoh perhitungannya kamu juga bisa menggunakan rumus metode saldo menurun. Yaitu metode yang mempercepat penyusutan, di mana aset mengalami penyusutan lebih banyak di tahun-tahun awal.
Di tahun awal masa pemanfaatannya metode ini juga sering digunakan jika aset diharapkan untuk kehilangan nilai lebih banyak di tahun-tahun awal.
Berikut Rumus Penyusutan Metode Saldoo Menurun:
Biaya Penyusutan Periode = Nilai Buku Awal x Tingkat Penyusutan
Jika perusahaan membeli mesin dengan harga peroleh Rp.100.000.000,- dan tingkat penyusutan adalah 20%. Maka penyusutan di tahun pertama akan menjadi Rp.20.000.000,- (20% dari Rp.100.000.000,-).
Di tahun kedua, penyusutan akan menjadi Rp.16.000.000,- (20% dari Rp.80.000.000,-) yaitu nilai buku mesin setelah penyusutan tahun pertama.
Metode ini metode dimana penyusutan dihitung berdasarkan jumlag unit yang diproduksi oleh aset. Metode ini sangat berguna dalam situasi dimana nilai jumlah unit yang diproduksi bukan dengan masa manfaat aset.
Biaya Penyusutan = (Jumlah Unit yang Diproduksi/ Masa Manfaat Dalam Jumlah Unit) x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)
Jika sebuah mesin yang berharga Rp.25.000.000,- diharappkan untuk memproduksi 100.000 unit selama masa manfaatnya. Dan dalam satu tahun mesin tersebut memproduksi 5.000 unit.
Maka penyusutan untuk tahun tersbeut adalah (5.000 / 100.000) x Rp.25.000.000 = Rp.1.250.000,-
Yaitu sering dikenal juga dengan (sum-of-the-years’ digits) juga merupakan metode penyusutan yang dipercepat, tetapi tidak seagresif metode saldo menurun dan penyusutan dihitung berdasarkan jumlah tahun yang tersisa dalam masa manfaat aset.
Biaya Penyusutan = (Masa Manfaat Yang Tersisa / Jumlah Tahu) x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)
Jika sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan Rp.100.000.000,- dan masa manfaat mesin tersebut adalah 10 tahun. Maka penyusutan tahunan akan menjadi Rp.10.000.000,-.
Jadi, setiap tahu nilai buku mesin akan berkurang Rp.10.000.000,-
Selain rumus penyusutan garis lurus kami juga menyediakan beberapa contoh tabel penyusutan garis lurus agar kamu semakin paham di bawah ini:
Demikian penjelasan mengenai rumus penyusutan garis lurus dan contoh perhitungannya mulai dari pengertian, faktor utama penyusutan, rumus penyusutan garis lurus dan contoh perhitungannya.
Untuk menurunkan book value pinjaman atau menurunkan aset tidak berwujud dalam periode tertentu.
Dimulai pada bulan produksi komersial atas harta berwujud.
Senior content writer bisnis dan teknologi yang sudah aktif sejak 2015. Terima kasih sudah membaca salah satu tulisan saya.