Sebagai pengusaha dan agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu tidak luput dari bagaimana cara menghitung harga pokok produksi karena hal ini sangat penting sebagai standar harga barang nantinya.
Bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam mengenai bagaimana cara menghitung harga pokok produksi serta contoh dan rumusnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai.
Sebelum ke cara menghitung harga pokok pokok produksi kita pahami dulu apa itu harga pokok produksi. Jadi, harga pokok produksi ini merupakan harga pokok produk (barang dan jasa) yang di produksikan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Untuk bisa menghasilkan keuntungan perusahaan harus menghitung berapa harga pokok produksi yang dikeluarkan saat memproduksi suatu barang agar menghindari kerugian dan kebingungan saat menentukan harga jual ke konsumen nantinya.
Nah, untuk rumus menghitung harga pokok produksi ini adalah yaitu total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam produksi.
Selain mengerti rumusnya kamu juga perlu pahami juga pengertian harga pokok produksi dan cara menghitungnya berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menentukan harga pokok produksi. Dan berikut ini cara menghitung harga pokok produksi dengan berbagai tahapan diantaranya:
Begini cara menghitung bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku.
Dimana untuk menghitung biaya produksi yaitu adalah Total biaya produksi = bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi.
Harga pokok produksi = total biaya produksi + saldo awal peserdiaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi.
Yaitu harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan barang akhir
Nah, itu beberapa tahap cara menghitung harga pokok produksi dari tahap pertama hingga tahap terakhir menghasilkan harga pokok produksi. Selanjutnya agar kamu semakin paham kita simak bagaimana contoh soal cara menghitung harga pokok produksi serta jawabannya.
Berikut beberapa contoh soal tentang harga pokok produksi beserta jawabannya yang perlu kamu pahami.
PT YUK memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp.60 juta dan bahan setengah jadi sebesar Rp.90 juta sedangkan persediaan spare pat siap jual Rp.120 juta.
Untuk proses produksi spare pat bulan Juni membeli persediaan bahan baku sebesar Rp.750 juta biaya pengiriman Rp.10 juta. Kemudian ada biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp.9 juta.
Pada akhir bulan Juli terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp.50 juta sisa bahan setengah jadi Rp.8 juta dan sisa spare pat siap jual Rp.25 juta. Berapa harga pokok produksi PT YUK?
60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000 = Rp.770.000.000,-
145.000.000 + 9.000.000 = 154.000.000
154.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000 = 236.000.000,-
236.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000 = 331.000.000,-
Jadi, harga pokok produksi pada bulan juni adalah Rp.331.000.000,-
PT. Makmur merupakan perusahaan industri makanan pada bulan januari PT ini memiliki persediaan yang diketahui diantaranya:
Jawabannya:
60.000.000 + 150.000.000 + 1.500.000 – 5.000.000 = Rp.206.500.000,-
206.500.000 + 50.000.000 + 25.000.000 jadi total biaya Rp.281.500.000,-
281.500.000 + 75.000.000 – 6.000.000 dan harga pokok produksi Rp.350.500.000,-
HPP = 350.500.000 + 15.000.000 – 3.000.000 = HPP 362.500.000,-
Jadi harga pokok produksi PT. Makmur ini pada bulan januari adalah Rp.362.500.000,-
PT. Eriana Sejahtera pada bulan Januari memiliki stok bahan mentah 60 juta dan stok setengah jadi 75 juta agar proses produksi lancar PT. Ini memperkerjakan 10 pegawai dengan gaji 5 juta setiap orang.
Pada periode yang sala PT ini menyimpan persediaan makanan siap jual 15 juta dan membeli bahan baku mentah senilai 15 juta dan biaya pengiriman 1,5 juta berikut cara menghitung harga pokok produksinya.
Jawaban
60.000.000 + 150.000 + 1.500.000 – 5.000.000 = Rp.206.500.000,-
206.500.000,- + 50.000.000 + 25.000.000 = 281.500.000,-
281.500.000 + 75.000.000 – 6.000.000 = Rp.350.500.000,-
Mencai harga pokok produksi = 350.000.000 + 15.000.000 – 3.000.000 = Rp.362.500.000,-
Berikut beberapa tujuan menghitung harga pokok produksi (HPP) bagi perusahaan, diantaranya adalah:
Tujaun pertama kenapa perusahaan harus menentukan harga pokok produksi yaitu untuk menentukan harga jual produk nantinya agar bisa mendapatkan keuntungan.
Selanjutnya biaya produksi yang telah direncanakan akan dimonitor dan dianalisis apakah sudah terealisasi sesuai dengan rencana atau masih lebih/kurang. Jika terjadi selisih, perusahaan dapat mencari tahu penyebabnya agar kedepannya dapat keputusan lebih baik dalam kegiatan produksi.
Tujuan selanjutnya untuk mengetahui berapa nilai harga pokok produksi adalah untuk memastikan apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tersebut mampu menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Perusahaan harus bisa menyajikan data terkait harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produksi dimana biaya jadi yang belum terjual pada tanggal neraca disajikan. Masuk dalam variabel harga pokok persediaan produk dalam prosesnya.
Demikian penjelasan mengenai cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya serta tujuan dari penentuan harga pokok produksi semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat ya!
Yaitu untuk mengetahui besarnya pengeluaran yang perusahaan harus keluarkan dalam satu proses produksi di setiap akhir periode.
1. Identifikasi komponen biaya produksi
2. Kumpulkan data biaya
3. Hitung total biaya setiap komponen
4. Tentukan harga satuan
5. Hitung total harga pokok produksi
6. Buat format laporan harga produksi
7. Masukkan data
8. Verifikasi dan review
9. Distribusi laporan
10. Selesai
Senior content writer bisnis dan teknologi yang sudah aktif sejak 2015. Terima kasih sudah membaca salah satu tulisan saya.