Ebisnis.co.id
Beranda Pinjaman Online Cara Membuat Surat Pengakuan Hutang dan Formatnya

Cara Membuat Surat Pengakuan Hutang dan Formatnya

Cara Membuat Surat Pengakuan Hutang dan Formatnya yang Benar

Dalam transaksi hutang piutang, surat pengakuan hutang menjadi akta tertulis yang penting dan harus dimiliki. Adanya surat pengakuan hutang tersebut akan membantu pemberi hutang maupun peminjam uang terkait hak serta kewajibannya.

Dalam surat tersebut, akan ada pengakuan dari penerima hutang bahwasanya sudah mendapatkan sejumlah uang dari pemberi hutan. Di surat terebut juga akan dibahas terkait kewajiban bayar dan hal tertentu sebagai wanprestasi dari penerima hutang.

Mengenal Surat Pengakuan Hutang

Surat ini biasanya dibuat oleh debitur untuk menyatakan adanya sejumlah hutan maupun kewajiban lainnya terhadap pemberi hutang atau kreditur. Pembuatan surat pengakuan hutan ini biasanya berjalan lewat cara yang konvensional.

Bagi Anda yang akan membuat surat ini, perlu diperhatikan bahwa surat pengakuan utang tersebut bersifat mengikat secara hukum. Sifat mengikat tersebut menjadikan setiap wanprestasi yang muncul  dapat dieksekusi secara langsung asalkan dibuat di hadapan notaris.

Surat terkait dengan pengakuan hutang tersebut menjadi bagian dari perjanjian yang sifatnya Eksekutorial. Surat tersebut dapat memberikan jaminan eksekusi langsung bagi pemberi hutang ke debitur tanpa putusan pengadilan.

Manfaat Adanya Surat Pengakuan Hutang

Pembuatan surat atau akta pengakuan hutang menjadi satu hal yang penting untuk diperhatikan dengan baik. Setiap proses hutang piutang sebaiknya membuat surat ini dengan beberapa manfaatnya, seperti disebutkan di bawah ini.

  1. Menjadi bagian dari bentuk pengakuan dan tanggung jawab bagi pihak debitur yang memiliki hutang di mana harus dibayarkan ke pihak kreditur
  2. Sebagai pengingat secara tidak langsung terkait dengan adanya transaksi hutang piutang yang sudah berlangsung bagi debitur dan kreditur
  3. Dapat digunakan sebagai bukti pada saat debitur melakukan wanprestasi terhadap isi dari perjanjian tersebut
  4. Digunakan sebagai bukti kuat ketika muncul perselisihan antara kedua belah pihak

Format Surat Pengakuan Hutang

Saat akan membuat surat yang berisikan pengakuan terkait hutang tersebut, Anda perlu memahami formatnya. Secara umum, format yang digunakan yakni dalam bentuk surat perjanjian yang menyebutkan identitas kedua belah pihak. Struktur Isi surat tersebut di antaranya, seperti :

  1. Judul, poin ini harus jelas untuk menerangkan terkait dengan isi surat yang digunakan sebagai pengakuan hutan tersebut
  2. Identitas, semua data penting seperti nama lengkap, NIK, alamat, dan informasi lainnya harus tercantum secara jelas
  3. Isi, bagian ini berupa poin yang akan menerangkan terkait dengan pengakuan atas hutang dari pemberi hutang ke penerima hutang

Secara umum tidak ada format baku terkait dengan surat tersebut hanya saja isinya harus jelas. Anda yang akan membuat surat tersebut dengan nominal hutang yang besar sebaiknya meminta bantuan pihak notaris.

Cara Membuat Surat Pengakuan Hutang Secara Tepat

Agar tidak salah dalam membuat surat penting tersebut, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dengan baik. Langkah – langkah yang disebutkan di bawah ini untuk mempermudah proses pembuatan surat untuk pengakuan hutang.

1. Mempersiapkan data diri

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan data diri. Gunakan KTP sebagai dasar identitas baik debitur maupun kreditur yang akan tercantum di surat. Informasi identitas diri ini harus dibuat sejelas – jelasnya agar tidak salah dikemudian hari.

2. Membuat isi pengakuan hutan dalam bentuk poin

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah membuat isi dari pengakuan hutan dalam bentuk poin poin. Isi tersebut berkaitan dengan jumlah uang yang dipinjam hingga waktu pembayaran dan cara bayarnya.

3. Mencantumkan jaminan dalam surat hutang

Langkah ketiga yang harus diperhatikan dengan baik dalam surat pengakuan ini adalah jaminannya. Anda perlu mencantumkan jaminan yang ada atas hutang tersebut agar punya kekuatan.

4.      Poin penyelesaian masalah

Langkah akhir yang perlu dicantumkan adalah poin terkait dengan penyelesaian masalah yang muncul. Contohnya berjanjian kesediaan untuk permasalahan yang ada di bawa ke ranah hukum atau perpindahan hak milik jaminan hutang.

FAQ | Pertanyaan Tentang Surat Pengakuan Hutang

Kapan harus membuat surat pengakuan hutang ?

Pada saat terjadi hutang piutang antar pribadi terutama yang nilainya besar agar menjadi bukti yang kuat terkait dengan perpindahan uang dari kreditur ke debitur.

Apakah surat pengakuan hutang aman secara hukum ?

Jika surat ini dibuat secara notaril di hadapan notaris maka surat tersebut memiliki kekuatan hukum sama seperti putusan yang ada di pengadilan.

Bagikan:

Iklan