Perbedaan Dropship dan Reseller, Ini Lebih Menguntungkan!

Perbedaan Dropship dan Reseller terletak pada modal dan sistem stok yang digunakan pada keduanya.

Di mana bisnis Dropship dapat dilakukan tanpa melakukan stok barang sama sekali serta bisa dimulai dengan menggunakan modal kecil atau bahkan tanpa modal.

Sedangkan bisnis reseller harus melakukan stok barang dan membelinya terlebih dahulu dari supplier kemudian menjualnya kembali.

Pengertian Dropship dan Reseller

perbedaan dropship dan reseller

Untuk memahami apa itu dropship dan apa itu reseller? Kita mulai bahas dari definisi keduanya.

1. Pengertian Dropship

Dropship merupakan jenis usaha yang dijalankan tanpa melakukan stok barang dan tanpa membeli produk.

Modal yang digunakan dalam menjalankan bisnis Dropship jauh lebih kecil. Kita tidak perlu beli produk yang akan dijual.

Pihak supplier akan sediakan stok barang untuk kita jual kepada calon pembeli.

Proses packing hingga pengiriman akan dilakukan oleh pihak supplier langsung kepada pembeli.

2. Pengertian Reseller

Reseller merupakan jenis bisnis yang dilakukan dengan menyediakan stok barang.

Kita membeli produk kepada supplier dalam jumlah tertentu agar dapat harga murah, kemudian menjualnya kembali ke orang lain.

Dalam bisnis reseller, kita harus membuat stok barang, melakukan packing dan mengirim barang kepada pembeli.

Bisnis reseller memiliki kendali penuh akan produk yang dijual kepada pembeli.

Kita bisa tahu jumlah barang tersedia hingga kontrol kualitasnya secara langsung.

Baca juga: Cara Menjadi Dropshipper Bagi Pemula

Perbedaan Sistem Dropship dan Reseller

perbedaan dropship dan reseller

Dari pengertian di atas, Anda mungkin sudah paham, apa saja hal yang membedakan antara bisnis Dropship dan juga reseller.

Namun selain dari pada itu, masih ada banyak lho hal lain yang membedakan antara bisnis Dropship dan juga bisnis reseller.

Adapun beberapa perbedaan dropship dan reseller adalah:

1. Sistem Stok Barang

Seperti yang disebutkan di atas, perbedaan Dropship dan reseller itu terletak pada sistem stok barang.

Seorang Dropshipper tidak perlu melakukan stok barang, sedangkan reseller harus melakukan stok barang dari supplier ataupun pemasok.

Seorang reseller harus melakukan pembelian barang dalam jumlah banyak agar bisa mendapatkan harga yang lebih mudah dan bisa melakukan perang harga dengan baik.

Bisnis reseller juga mengharuskan melakukan packing dan juga pengiriman barang kepada pihak pembeli.

Sedangkan Dropship hanya bertugas mencari pembeli saja tanpa harus melakukan stok barang, tidak perlu packing dan juga tidak perlu melakukan pengiriman barang kepada pembeli.

Semuanya akan dilakukan oleh pihak supplier hingga produk sampai ke tangan pembeli. Tugas inti seorang Dropshipper adalah menawarkan produk kepada pembeli.

2. Permodalan Usaha

Dari sisi modal, bisnis reseller membutuhkan modal yang jauh lebih besar ketimbang bisnis Dropship.

Karena reseller harus melakukan pembelian produk dalam jumlah banyak dan menyediakan stok barang.

Sedangkan Dropship tidak perlu memiliki modal yang besar. Mereka hanya perlu alat untuk memasarkan saja, bisa menggunakan HP atau komputer dan juga koneksi internet.

Bisnis Dropship cocok digunakan oleh Anda yang memang memiliki keterbatasan modal.

Sedangkan reseller lebih cocok dilakukan oleh orang yang memiliki modal lebih agar bisnis mereka lebih profesional.

3. Margin Keuntungan

Perbedaan Dropship dan Reseller lainnya adalah dari margin keuntungan yang didapatkan.

Dilihat dari margin keuntungannya, bisnis reseller memiliki margin keuntungan yang lebih besar ketimbang Dropship.

Hal ini dikarenakan, bisnis reseller mendapatkan harga beli yang lebih murah serta memiliki kebebasan dalam menentukan harga jualnya.

Sedangkan bisnis Dropship memiliki keterbatasan dalam harga. Dropshipper akan diberikan harga normal yang terbilang lebih mahal.

Sehingga tantangan terbesar mereka adalah dalam mark up dan perang harga.

Seorang Dropshipper tidak bisa memainkan harga. Solusi terbaik Dropshipper agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar adalah dengan  melakukan penjualan sebanyak-banyaknya.

4. Proses dan Cara Pemasaran

Dari proses dan cara pemasaran, reseller bisa melakukan direct sales langsung kepada pembeli. Karena mereka memiliki kontrol langsung terhadap produk yang dijualnya.

Reseller menyediakan stok barang yang bisa langsung mereka kirimkan kepada para pembeli.

Sedangkan dropshoipper tidak bisa, karena stok barang mereka ada di pihak supplier. Dropshoipper hanya memiliki tugas untuk menawarkan produk saja kepada calon pembeli.

5. Risiko yang Ditanggung

Dilihat dari sisi risikonya, Perbedaan Dropship dan Reseller ini akan sangat terlihat sekali.

Bisnis Dropship memiliki risiko yang jauh lebih rendah ketimbang bisnis reseller.

Karena mereka tidak melakukan stok barang dan juga tidak mengeluarkan modal besar untuk menjalankan usaha mereka.

Sedangkan reseller punya risiko yang jauh lebih tinggi, karena mereka harus membeli produk dari pihak supplier.

Risiko barang tidak laku atau bahkan return barang menjadi salah satu hal biasa yang harus ditanggung oleh pebisnis reseller.

6. Management Bisnis yang Digunakan

Dalam pengaturan bisnis yang digunakan, bisnis dropship akan berfokus pada penjualan saja tanpa memikirkan kualitas produk yang dijualnya.

Sedangkan bisnis resller sangat memperhatikan kualitas produk dan layanan.

Management bisnis dropship terpaku pada kebijakan pihak supplier dan tidak bisa berbuat banyak dengan kebijakan bisnis tersebut.

Sedangkan reseller memiliki kebijakan tersendiri dalam management bisnis mereka. Pihak reseller memiliki kuasa penuh akan management bisnis mereka.

Baca juga: Persiapan Bisnis Dropship yang Wajib Dilakukan

Perbedaan Keuntungan Antara Dropship dan Reseller

perbedaan dropship dan reseller

Baik bisnis dropship ataupun reseller, keduanya memiliki keuntungan masing-masing. Tentu dengan kekurangannya juga.

Keduanya memiliki plus dan minusnya. Ini harus jadi bahan renungan Anda sebelum mulai memilih salah satu di antara 2 pilihan bisnis reseller atau dropship.

1. Keuntungan Bisnis Dropship

Bisnis dropship dapat memberikan kentungan, di antaranya seperti:

  • Bisa bekerja sama dengan banyak supplier sekaligus
  • Bebas dari catatan produk dan pembukuan
  • Tidak perlu melakukan stok produk karena semuanya diurus oleh pemilik produk (supplier)
  • Tidak perlu lagi memusingkan urusan pengemasan produk
  • Tidak ada kata rugi apabila produk tidak laku terjual
  • Bisa dimulai dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal
  • Terbilang lebih mudah dijalankan
  • Tidak perlu rumit memikirkan management usaha

2. Keuntungan Bisnis Reseller

Sedangkan bisnis reseller dapat memberikan beberapa keuntungan berikut:

  • Bisa menjual langsung kepada teman ataupun di media sosial
  • Bisa menentukan harga jual sendiri
  • Memahami produk yang dijual karena memegang produk fisiknya bukan hanya melihat dari sebuah gambar atau foto
  • Belajar untuk mengelola keuangan karena produk harus dibeli terlebih dahulu sebelum akhirnya dijual lagi kepada pelanggan
  • Tidak akan kena marah oleh pelanggan apabila produk tidak sesuai
  • Lebih profesional dan terjamin
  • Memiliki kontrol penuh terhadap produk yang dijual
  • Tahu stok barang yang tersedia

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Dropship

Mana yang Lebih Menguntungkan?

perbedaan dropship dan reseller

Baik bisnis dropship ataupun reseller sama-sama menguntungkan dan sama-sama memiliki risiko dan kekurangan.

Keduanya sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing orang.

Kenapa dikatakan demikian?

Bisnis reseller sangat cocok sekali bagi orang yang ingin mendapatkan untung besar namun dengan modal yang lebih besar pula.

Sedangkan dropship lebih cocok bagi orang yang ingin mulai jualan online namun tidak memiliki modal yang besar.

Dropship bisa dimulai hanya dengan bermodalkan perangkat komputer ataupun ponsel dan kuota internet saja. Namun tentu dengan margin keuntungan yang lebih kecil.

Jadi mana yang paling bagus antara dropship dan reseller?

Jawabannya, semua kembali pada kebutuhannya masing-masing. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda baru tentukan pilihannya.

FAQ

1. Apa itu dropship?

Dropship adalah bisnis yang dilakukan tanpa melakukan stok barang dan tanpa membeli produk yang akan dijual. Seorang dropshipper akan berjualan dengan bermodalkan katalog produk dari supplier.

2. Apa itu reseller?

Reseller merupakan bisnis yang dijalankan dengan cara membeli produk dari pihak supplier dan menjualnya kembali.

Seorang reseller akan menyediakan stok barang yang akan dijualnya yang ia beli dari supplier.

3. Apa Keuntungan dropship?

Bisnis dropship tidak perlu menyediakan stok barang dan bisa dimulai tanpa menggunakan modal yang besar. Risikonya terbilang lebih rendah.

4. Apa keuntungan reseller?

Bisnis reseller memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi serta lebih leluasa dalam melakukan penjualan dan management bisnis.

5. Apa perbedaan seller dan reseller?

Seller artinya penjual, sedangkan  reseller artinya menjual kembali. Seorang reseller adalah penjual yang menawarkan kembali produk dari pihak seller (penjual).

Nah itulah beberapa perbedaan Dropship dan Reseller, sudah paham?

Jadi lebih menguntungkan mana menurut Anda? Punya pendapat lain? Tinggalkan di kolom komentar.  

Seorang content writer dan praktisi bisnis digital. Terimakasih sudah membaca artikel-artikel saya. Jangan lupa share setiap tulisan saya ya.

Artikel Menarik: